Cari Alamat Blogg Lain Disini

Minggu, 22 November 2009

ASKEP ARF (ACUTE RENAL FAILURE

ACUT RENAL FAILURE (ARF)Acute Renal Failure (ARF) adalah suatu keadaan fisiologik dan klinik yang ditandai dengan pengurangan tiba-tiba glomerular filtration rate (GFR) dan perubahan kemampuan fungsional ginjal untuk mempertahankan eksresi air yang cukup untuk keseimbangan dalam tubuh. Atau sindroma klinis akibat kerusakan metabolik atau patologik
•ASUHAN KEPERAWATN KLIEN DGN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN
•GAGAL GINJAL AKUT (GGA) GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)
GAGAL GINJAL AKUT (GGA)
•Pengertian
•Gagal ginjal akut (GGA) adalah suatu keadaan klinis ditandai dengan penurunanan fungsi ginjal mendadak dengan akibat terjadinya peningkatan hasil metabolik nitrogen seperti ureum dan kreatinin.
( Kapita Selekta Jilid. 2)
•Gagal ginjal akut (GGA) ad kemunduran yg cepat dari kmampuan ginjaldlm memberihkan darah dari bahan-bahan racun yg menyebabkan penimbunan limbah metabolik di dlmdarah (ex. urea)
•Etiologi
•Prarenal (hipoperfusi ginjal)
Perdarahan, dehidrasi, asidosis diabetik, hipovolemia pada kebocoran kapiler atau sindrom nefrotik, syok, gagal jantung, dll
•Renal (kerusakan aktual jaringan ginjal)
Glomerolonefritis akut, nefrotoksin, nekrosis tubular akut, pielonefritis akut, koagulasi intravaskular, dll.
•Pascarenal (obstruksi aliran urine)
Obstruksi saluran kemih akibat kelainan bawaan, tumor, nefrolitiasis
•Manifestasi Klinik
•Pucat.(anemia),
•Oliguria,nokturia
•Edema tungkai, kaki atau pergelangan kaki
•Hipertensi
•Letargi,
•Aritmia jantung akibat hiperkalemia, hematemesis dengan/tanpa melena akibat gastritis/tukak lambung ,mual muntah
•Kejang, kesadaran menurun sampai koma
•Patofisiologi

Ada empat tahapan klinik dari GGA;
•Periode awal dengan awitan awal dan diakhiri dengan terjadinya oligiria.
•Periode oliguria (volume urin kurang dari 400 ml/2 jam) disertai dengan peningkatan konsentrasi serum dan substansi yang biasanya disekresikan oleh ginjal (urea, kreatinin, asam urat, kation interseluler-kalium dan magnesium).jumlah urin minimal yang diperlukan untuk membersihkan produk sampah normal tubuh adalah 400 ml. Pada tahap ini gejala uremik untuk pertama kalinya muncul dan kondisi yang mengancam jiwa seperti hiperkalemia terjadi.pada keadaan ini pasien akan mengalami penurunan fungsi ginjal disertai kenaikan retensi nitrogen, pasien masih mengsekresikan urin sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya. Merupakan bentuk non-oligurik dari gagal ginjal dan terjadi terutama setelah antibiotik nefrptoksik diberikan kepada pasien, dapat pula terjadi pada kondisi terbakar, cedera traumatic dan penggunaan anestesi halogen.
•Lanjutannya,,,
•periode diuresis, pasien menunjukkan peningkatan jumlah urin secara bertahap, disertai tanda perbaikan filtrasi glomerulus. Nilai laboratorium berhenti meningkat dapat akhirnya menurun. Meskipun haluaran urin mencapai kadar normal atau meningkat, fungsi renal masih dianggap normal. Tanda uremik mungkin masih ada sehingga penatalaksanaan medis dan keperawatan masih diperlukan. Pasien harus dipantau dengan ketat akan adanya dehidrasi selama tahap ini, jika terjadi dehidrasi tanda uremik biasanya meningkat.
•Periode penyembuhan, merupakan tanda perbaikan fungsi ginjal dan berlangsung selama 3 sampai 12 bulan. Nilai lab. Akan kembali normal. Meskipun terdapat reduksi GFR permanen sekitar 1% - 3% tetapi kali ini secara klinin tidak signifikan
•Penatalaksanaan
Dialisis
Asupan kalori minimal 50-60 kal/kg BB/hari.
Hiperkalemia 5,5-7.0 mEq/l diatasi dengan kation exchange resin.
Transfusi
Pemberian diuretik
•Pemeriksaan Diagnotik
•Darah
•Urine
•Pencitraan Radionuklida
•KUB (abdomen
•Pielogram retrograd
•Arteriogram ginjal
•Sistouretrogram berkemih
•Ultrasound ginjal
•Scan CT
•Urografi ekskretorius
•Endourologi
•EKG
Konsep keperawatan
Gagal Ginjal AKUT
•Pengkajian
AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala: Keletihan,kelemahan,malaise
Tanda: Kelemahan otot,kehilangan tonus otot.
SIRKULASI
Tanda: Hipotensi/hipertensi
Distritmia jantung
Nadi lemha/halus,hipotensiortostatik
DVJ,nadi kuat (hipervolemia)
Edema jaringan umum
Pucat, kecenderungan perdarahan
ELIMINASI
Gejala: Perubahan pola berkemih biasanya;peningkatan Frekuensi,poliuria,(kegagalan dini),atau penurunan frekuensi/oliguria (fase akhir)
Disuria,ragu-ragu,dorongan,dan retensi,(inflamasi/obstruksi,infeksi)
Abdomen kembung,diare, atau konstipasiRiwayat HPB, batu kalkuli
Tanda: Perubahan warna urine contoh kuning pekat,merah,coklat,berawan.
Oliguria (biasanya 12-21 hari),poliuria (2-6 L/hari)
MAKANAN/CAIRAN
Gejala: Peningkatan BB(edema), penurunan BB (dehidrasi)
Mual muntah, anoreksia,nyeri ulu hati
Penggunaan diuretik
Tanda: Perubahan turgor kulit/kelembaban
Edema,(umum bagian bawah)
NEUROSENSORI
Gejala: Sakit kepala,penglihatan kabur
Kram otot/kejang; sindrom “kaki gelisah“
Tanda: Gangguan status mental, contoh penurunana lapang perhatian,ketidakmampuan berkonsentrasi,hilang memori,kacau,penurunan tingkat kesadaran ( azotemia,ketidakseimbangan elektrolit asam/basa)
NYERI/KENYAMANAN
Gejala: Nyeri tubuh, sakit kepala
Tanda: Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah.

PERNAPASAN
Gejala: Napas pendek
Tanda: Takipnea, dispnea, peningkatan frekeunsi, kedalaman (kusmaul),nap0as amonia,batuk produktif dengan sputum kental merah muda
KEAMANAN
Gejala: Adanya reaksi transfusi
Tanda: Demam (sepsis,dehidrasi)
Petekie,area kulit ekimosis
Pruritus,kulit kering
PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Gejala: Riwayat penyakit polikistik keluarga,nefritis herediter,batu urinatus,malignasi
Riwayat terpajan toksin
Obat nefrotik penggunaan berulang. Ex. aminoglikosida, amfoterisin B, anestetik, vasodilator
•Diagnosa keperawatan
•Rencana keperawatan
Peningkatan volume cairan b/d edema
1. Awasi denyut jantung, TD, dan CVP
R/: Takikardia dan hipertensi terjadi karena kegagalan ginjal untuk mengeluarkan urine,pembatasan cairan berlebihan selama mengobati hipovolemia/hipertensi.
2. auskultasi paru dan bunyi jantung
R/: kelbihan cairan dapat menimbulkan edema paru, GJK terjadi bunyi napas tambahan, bunyi jantung ekstra
Resiko tinggi penurunan curah jantung b/d kelebihan,disfungsi ginjal
1. Awasi TD dan frekuensi jantung
R/: Kelebihan volume cairan, disertai dengan hipertensi dan efek uremia meningkatkan kerja jantung dan dapat menimbulkan gagal jantung.
2. Kaji warna kulit,membran mukosa, dan dasar kuku.
R/: Sianosis berhubungan dengan kongestif paru atau gagal jantung.
3. Pertahanakan tirah baring atau dorong istirahat adekuat
R/: Menurunkan konsumsi oksigen/kerja jantung.
Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia
1. Kaji pemasukan diet
R/: Membantu dalam mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan diet.
2. Berikan makanan sedikit tapi sering
R/: Meminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan status uremik/menurunnya peristaltik.
3. Timbang berat badan tiap hari
R/: Pasien puasa/katabolik akan secara normal kehilangan 0,2-0,5 kg/hari. Perubahan kelebihan 0,5 kg dapat menunjukkan perpindahan keseimbangan cairan
Kelemahan b/d anemia
1. Rencanakan periode istirahat adekuat
R/: Mencegah kelelahan berlebih dan menyimpan energi untuk penyembuhan, regenerasi jaringan.
2. Berikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari dan ambulasi
R/: Mengubah energi, memungkinkan berlanjutkan aktivitas yang dibutuhkan/normal, memberikan keamanan pada pasien.
3.Tingkatkan partisipasi sesuai toleransi pasien
R/: Meningkatkan rasa membaik/meningkatkan kesehatan dan membatasi frustasi.
Kerusakan intergritas kulit b/d gatal dan kulit kering
1. Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskular
R/ Menandakna area sirkulasi buruk/kerusakan yang dapat menimbulkan pembentukkan dekubitus/infeksi
2. Inspeksi area tergantung terhadap edema
R/: Jaringan edema lebih cenderung rusak/robek
3. Berikan perawatan kulit,batasi penggunaan sabun, berikan salep atau krim.
R/: Soda kue, mandi dengan tepung menurunkan rasa gatal dan mengurangi pengeringan daripada sabun,losion dan salep mungkin diinginkan untuk menghilangkan kering, robekan kulit
Ketidakmampuan terhadap program pengobatan b/d kurangnya pengetahuan tentang pengobatan
1. Kaji ulang proses penyakit/prognosis
R/: Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan informasi
2. Jelaskan tingkat fungsi ginjal setelah episode akut berlalu
R/: Pasien dapat mengalami defek sisa pada fungsi ginjal yang mungkin sementara
3. Dorong pasien untuk mengobservasi karakteristik urine dan jumlah/frekuensi pengeluaran
R/: Perubahan dapat menunjukkan gangguan fungsi ginjal/kebutuhan dialisis
•Evaluasi
1. Peningkatan volume cairan b/d edema
• Tidak ada edema
• BB stabil, tanda vital dalam batas normal
2. Resiko tinggi penurunan curah jantung b/d kelebihan, disfungsi ginjal
• Mempertahankan curah jantung dibutuhkan oleh TD dan denyut jantung/ irama dalma batas normal.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia
• Mempertahankan/meningkatkan BB, bebas edema
4. Kelemahan b/d anemia
• Berpartisipasi dalam aktivitas.
5. Kerusakan intergritas kulit b/d gatal dan kulit kering
• Mempertahankan kulit utuh
• Menunjukkan tehnik untuk menjaga agar kulit utuh
6. Ketidakmampuan terhadap program pengobatan b/d kurangnya pengetahuan tentang pengobatan
• Menyatakan pemahaman tentang kondisi dan pengobatan
• Berpartisipasi dalam pengobatan
•Pengertian
•Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kerusakan pada ginjal yang terus berlangsung dan tidak dapat diperbaiki. (Buku Saku Keperawatan Medikal Bedah)
•Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap-akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, meyebabkan uremia (retensi urin sampah nitrogen lain dalam darah). (KMB II)
•etiologi
Penyebabnya cukup banyak, dapat dibagi menjadi 2 kelompok :
1.Penyakit paenkim ginjal
px ginjal primer : glomerulonefritis, mielonefritis, ginjal polikistik, TBC ginjal
px ginjal sekunder : nefritis lupus, nefroati, gout, DM
2. Penyakit ginjal obstruktif :
Infeksi yg berulang, nefron yg memburuk, obstruksi saluran kemh, scar pd jaringan dan trauma langsung pd ginjal
•Manifestasi klinik
Pada gagal ginjal kronis menyerang setiap sistem tubuh yang dipengaruhi oleh kondisi uremia, keparahan bergantung bagian dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi lain yang mendasari dan usia pasien.
•sistem gastrointestinal
Anoreksia, nausea, vomitus
Foetor uremik disebabkan karena ureum yang berlebihan pada air liur diubah oleh bakteri dimulut menjadi amonia sehingga napas berbau amonia
Cegukan, (hiccup) sebabnya belum pasti.
Gastritis erosif, ulkus peptik, dan kolitis uremik.
•Gangguan pada kulit
Kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning kuningan akibat penimbunan urokrom.
Gatal-gatal dengan ekskoriasi akibat toksin uremik dan pengendapan kalsium dipori-pori kulit.
Ekimosis
Urea frost akibat kristalisasi urea yang ada pada keringat
•Gangguan kardiovaskuler
Hipertyensi akibat penimbunan cairan dan garam atau peningkatan aktivitas sistem renin angiotensinogean-aldosteron.
Nyeri dada dan sesak napas akibat perikarditis, efusi perikardial,penyakit jantung koroner akibat penimbunan cairan dan hipertensi.
Gangguan irama jantung akibat aterosklerosis dini, gangguan alektrolit dan kalsifikasi metastatik.
Edema akibat penimbunan cairan.
•Gangguan pada sistem endokrin
Gangguan seksual; libido, fertilitas dan erksi menurun pada laki-laki akibat produksi testosteron dan spermatogenesis menurun. Pada wanita terjadi gangguan haid, ovulasi sampai amenorea.
Gangguan metabolisme glukosa, retensi insulin, dan gangguan sekresi insulin
Gangguan metabolisme lemak
Gangguan metabolisme vitamin D
•Gangguan sistem saraf dan otot
Restless leg syndrome
Pasien merasa pegal pada kakinya sehingga selalu digerakkan
Burning feet syndrome
Rasa semutan dan seperti terbakar, terutama di telapak kaki
Ensefalopati metabolik
Lemah, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor, asteriksis, mioklonus, kejang.
Miopati
Kelemahan dan hipertropi otot-otot terutama otot-otot ekstremitas proksimal.
•Gangguan pada sistem hematologi
Anemia,.
Gangguan fungsi leukosit, fagositisis dan kemotaksisi berkurang,. Fungsi limfosit menurun sehingga imunitas menurun.
•Gangguan sistem lain
–Tulang; 0steodistropi renal yaituosteomalasia, osteitis fibrosa, dan kalsifikasi metastasis.
–Asidosis; akibat penimbunan asam organik sebagai hasil metabolik.
–Elektrolit; hiperfosfatemia, hiperkalemia, hipokalsemia.
•patofisiologi
Sudut pandang tradisionalMengatakan bahwa semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda-beda, dan bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi –fungsi tertentu dapat saja benar-benar rusak atau berubah strukturnya, misalnya lesi organic pada medulla akan merusak susunan anatomic dari lengkung henle.
Pendekatan Hipotesis Bricker atau hipotesis nefron yang utuhBerpendapat bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal. Uremia akan timbul bila jumlah nefron yang sudah sedemikian berkurang sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit tidak dapat dipertahankan lagi.
•Adaptasi penting dilakukan oleh ginjal sebagai respon terhadap ancaman ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Sisa nefron yang ada mengalami hipertrofi dalam usahanya untuk melaksanakan seluruh beban kerja ginjal, terjadi peningkatan percepatan filtrasi, beban solute dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron yang terdapat dalam ginjal turun dibawab normal.
Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi 3 atadiumStadium IPenurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 40 % – 75 %).
Tahap inilah yang paling ringan, dimana faal ginjal masih baik. Pada tahap ini penderita ini belum merasakan gejala dan pemeriksaan laboratorium faal ginjal masih dalam normal. Selama tahap ini kreatinin serum dan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) dalam batas normal dan penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin hanya dapat diketahui dengan memberikan beban kerja yang berat, seperti tes pemekatan kemih yang lama atau dengan mengadakan test GFR yang teliti.
StadiumIIInsufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % – 50 %).
Pada tahap ini penderita dapat melakukan tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjaL menurun. Pada stadium ini pengobatan harus cepat mengatasi kekurangan cairan, kekurangan garam, gangguan jantung dan pencegahan pemberian obat obatan yang bersifat menggnggu faal ginjal. Pada tahap ini lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas normal. Pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai meningkat melebihi kadar normal.

Stadium III
Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) atau sindrom uremik,
•yang dtandai dgn GFR kurang dari 5 atau 10ml/menit, kadar serum kreatinin dan BUN meningkat tajam dan terjadi perubahan biokimia dan gejala yang kompleks. stadium akhir gagal ginjal, penderita pasti akan menggal kecuali ia mendapat pengobatan dalam bentuk transplantasi ginjal atau dialisis.

•Pemeriksaan diagnostik
Urine
Darah
Pielografi intravena
Osmolalitas serum
KUB foto
Pielogram retrograd
Arteriogram ginjal
Sistouretrogram berkemih
Ultrasono ginjal
Biopsi ginjaL
Endoskopi ginjal
EKG
•penatalaksanaan
1. Dialisis
Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki abnormalitas biokimia ; menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat dikonsumsi secara bebas ; menghilangkan kecendurungan perdarahan ; dan membantu penyembuhan luka.
2. Penanganan hiperkalemia
hiperkalemia merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada gangguan ini. Oleh karena itu pasien dipantau akan adanya hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit serum ( nilai kalium > 5.5 mEq/L ; SI : 5.5 mmol/L), perubahan EKG (tinggi puncak gelombang T rendah atau sangat tinggi), dan perubahan status klinis. Pningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion pengganti resin (Natrium polistriren sulfonat [kayexalatel]), secara oral atau melalui retensi enema.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan
Penatalaksanaan keseimbanagan cairan didasarkan pada berat badan harian, pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien. Masukkan dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase lambung, feses, drainase luka dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantia cairan.
Konsep keperawatan
Gagal Ginjal Kronik
•Pengkajian
AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala: Kelelahan ekstrem,kelemahan,malaise
Gangguan tidur 9insomnia/gelisah atau somnolen)
Tanda: Kelemahan otot, kehilangan tonus,penurunan rentang gerak
SIRKULASI
Gejala: Riwayat hipertensi lama atau berat
Palpitasi; nyeri dada (angina)
Tanda: Hipertensi;DVJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki, tangan, Distrimia jantung
Nadi lemah halus, hipotensi ortostatik menunjukkan hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap akhir Friction rub perikardial
Pucat; kulit coklat kehijauan, kuning
INTEGRITAS EGO
Gejala: Faktor stres
Perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ad kekuatan
Tanda: Menolak, ansietas,takut, mudah terangsang, perubahan pribadian.
ELIMINASI
Gejala: Penurunan frelkuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut)
Abdomen kembung, diare, atau konstipasi.
Tanda: Perubahan warna urine, kunig pekat, merah coklat, berawan
Oliguria, dapat menjadi anuria.
MAKANAN/CAIRAN
Gejala: Peningkatan BB cepat (edema), Penurunan BB cepat( malnutrisi)
Anoreksia,mual muntah, nyeri ulu hati, rasa metalik tak sedap mulut,(pernapasan amoniak), Penggunaan diuretik
Tanda: Distensi abdomen/asites, pembesaran hati
Perubahan turgor kulit/kelembaban
Edema
Ulserasi gusi,perdarahan gusi/lidah
Penurunann otot
Penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga
•.
NEUROSENSORI
Gejala: Sakit kepala, penglihatan kabur,
Kram otot/kejang, sindrom Kaki gelisah, kebas rasa terbakar, pada telapak kaki
Tanda : Gangguan status mental,kehilangan memori,kacau,penurunan tingkat kesadaran,stupor, koma
Penurunan DTR, Kejang, fasikulasi otot, aktifitas kejang
Rambut tipis, kuku rapuh, tipis
NYERI/KENYAMANAN
Gejala: Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/nyeri kaki (memburuk pada malam hari)
Tanda: Perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah
PERNAFASAN
Gejala: Napas pendek, dispnea nokturnal parokdismal, batuk dengan tanpa sputum kental atau banyak
Tanda: Takipnea,dispnea, peningkatan frekuensi/kedalaman (pernafasan kusmaul)
Batuk produltif dengan sputum merah muda encer.
KEAMANAN
Gejala: Kulit gatal
Ada/berulangnya infeksi
Tanda: Pruritus,
Demam (sepsis,dehidrasi),
Petekie, area ekimosis pada kulit
SEKSUALITAS
Tanda: Penurunan libido, amenorea, infertilitas
INTERAKSI SOSIAL
Tanda: Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampubekerja
•Diagnosa keperawatan
1.Gangguan pertukaran gas b/d sesak
2.Nyeri b/d sakit kepala
3.Keseimbangan volume cairan b/d edema
4.Gangguan pemenuhan nutrisi b/d intake nutrisi kurang
5.Aktivitas intoleran b/d lemah
6.Gangguan intergitas kulit b/d kulit kering bersisik
7.Perubahan preoses berfikr b/d penurunan kesadaran
•Rencana tindakan keperawatan
NDX 1
1. Awasi frekuensi/kedalaman pernafasan,pengguaan otot aksesori, area sianosis
R/: Indikator keadekuatan fungsip[ernapasan atau tingkat gangguan dan kebutuhan/keefektifan terapi.
2. Bantu dalam mengubah posisi, batuk dan napas dalam
R/: Meningkatkan ekspansi dada optimal, memobilisasikan sekresi, dan pegisisan udara ke semua area paru
3. Kaji tingkat kesadaran/fungsi mental secara teratur.
R/: Jaringan otak sangat sensitif pada penurunan oksigen dan dapat merupakan indikator dini terjadinya hipoksia.
NDX 2
1. perhatikan perubahan pada derajat dan sisi (gunakan skala 1-10 )
R/: membantu mengkaji kebutuhan untuk intervensi
2. ubah posisi secara periodik dan berikan latihan gerak lembut
R/: memperbaikai sirkulasi jaringan dan mobilitas sendi
3. berikan tehnik relaksasi (pijatan,kompres dingin )
R/: meminimalkan kebutuhan atau meningkatkan efek obat.
NDX 3
1. Awasi denyut jantung, TD, dan CVP
R/: Takikardia dan hipertensi terjadi karena kegagalan ginjal untuk mengeluarkan urine,pembatasan cairan berlebihan selama mengobati hipovolemia/hipertensi.
2. auskultasi paru dan bunyi jantung
R/: kelebihan cairan dapat menimbulkan edema paru, GJK terjadi bunyi napas tambahan, bunyi jantung ekstra
NDX 4
1. Kaji pemasukan diet
R/: Membantu dalam mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan diet.
2. Berikan makanan sedikit tapi sering
R/: Meminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan status uremik/menurunnya peristaltik.
3. Timbang berat badan tiap hari
R/: Pasien puasa/katabolik akan secara normal kehilangan 0,2-0,5 kg/hari. Perubahan kelebihan 0,5 kg dapat menunjukkan perpindahan keseimbangan cairan.
NDX 5
1. berikan lingkunagn tenang dan p-eriode istirahat tanpa gangguan
R/: menghemat energi untuk aktifitas
2. implementasikan tehnik penghematan energi, contoh lebih baik duduk
daripada berdiri.
R/: memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri.
NDX 6
1. Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskular
R/ Menandakna area sirkulasi buruk/kerusakan yang dapat menimbulkan pembentukkan dekubitus/infeksi
2. Inspeksi area tergantung terhadap edema
R/: Jaringan edema lebih cenderung rusak/robek
3. Berikan perawatan kulit,batyasi penggunaan sabun, berikan salep atau krim.
R/: Soda kue, mandi dengan tepung menurunkan rasa gatal dan mengurangi pengeringan daripada sabun,losion dan salep mungkin diinginkan untuk menghilangkan kering, robekan kulit.
NDX 7
1. kaji luasnya, gangguan kemampuan berfikir, memori, dan orientasi.perhatian lapang perhatian
R/: efek sindrom uremik dapat terjadi dengan kekacauan atau ketidakmampuan untuk mengasimilasi informasi dan berpartisipasi dalam perawatan.
2. pastikan dari orang terdekat, tingkat mental pasien biasanya.
R/: memberikan perbandingan untuk mengevaluasi perkembangan/perbaikan gangguan.
3. berikan lingkungan tenang dan izinkan menggunakan televisi, radio dan kunjungan.
R/: meminimalkan rangsangan lingkungan untuk menurunkan kelebihan sensori/peningkatan kekacauan saat mencegah depresi sensori
•Evaluasi
1.Gangguan pertukaran gas b/d sesak
§Menunjukkan perbaikan tes fungsi paru yang membaik/normal
§Pernafasan dalam keadaan rentang normal
2.Nyeri b/d sakit kepala
¨Menunjukkan nyeri berkurang
3.Keseimbangan volume cairan b/d edema
¨Tidak ada edema
¨BB stabil, tanda vital dalam batas normal
4.Gangguan pemenuhan nutrisi b/d intake nutrisi kurang
¨Mempertahankan berat badan kembali normal
5.Aktivitas intoleran b/d lemah
¨Berpartisipasi dalm melakukan aktivitas sehari-hari sesuai tingkat kemampuan
6.Gangguan intergitas kulit b/d kulit kering bersisik
¨Mempertahankan kulit utuh
¨Menunjukkan tehnik untuk menjaga agar kulit utuh
7.Perubahan preoses berfikr b/d penurunan kesadaran
¨Meningkatkan tingkat mental
¨Mengidentifikasi cara untuk mengkompensasi gangguan kognitif/defisit memori.

Tidak ada komentar: